tidak menyidangkan dugaan pengaturan skor laga antara Perseba Bangkalan
menghadapi Perseta Tulungagung pada Divisi Utama Grup III di bawah
pengelolaan PT Liga Indonesia.
Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Pandjaitan mengatakan, komdis tidak menyidangkan kasus tersebut dikarenakan laporan klub Sidoarjo tidak memiliki bukti kuat untuk dilakukan penyelidikan.
"Kami
menolak laporan Deltras, karena bukti yang diajukan tidak kuat. Komdis
tidak mengadili perasaan, tetapi kejadian nyata yang ditunjang data-data
akurat,'' ujarnya Kamis (27/6/2013).
Minggu lalu, perwakilan suporter Deltamania mendatangi kantor PSSI. Deltamania menuntut
menyelidiki dugaan pengaturan skor pertandingan terakhir penyisihan
grup III Divisi Utama PT Liga Indonesia, Perseta Tulunganggung
mengalahkan tuan rumah Perseba Bangkalan 3-2.
Kemenangan
itu membuat Perseta lolos ke babak 12 besar, mengikuti jejak Perseba
yang sebelum laga tersebut memang sudah dipastikan lolos. Deltras, yang
sempat berpeluang lolos, dipastikan gagal.
Terjadi
beberapa kontroversi pada pertandingan itu. Wasit dua kali memberikan
penalti kepada Perseta, serta mengesahkan sebuah gol yang berbau
offside.
Deltras Sidoarjo melalui Deltamania mempunyai bukti yakni rekaman video pertandingan yang dapat memperkuat dugaan tersebut.
Namun Hinca Pandjaitan mengaku, Deltras Sidoarjo tidak memiliki bukti cukup kuat sebagai bahan awal Komdis melakukan penyelidikan.
''Dugaan harus punya kualitas. Saya menghormati laporan itu, sayang sekali laporannya tidak berkualitas,'' kata Hinca.
Sumber:tribunnews.com
Tags:Komdis PSSI, Komisi Disiplin PSSI, Dugaan Pengaturan Skor Perseba vs Perseta.
Sumber:tribunnews.com
Tags:Komdis PSSI, Komisi Disiplin PSSI, Dugaan Pengaturan Skor Perseba vs Perseta.
0 komentar:
Posting Komentar